Senin, 03 September 2012

Bagaimana Menafsirkan Alkitab dengan Benar ?

Tanya:
Bagaimana menafsirkan Alkitab dengan benar ? Bukankah ada ayat-ayat Alkitab yang sulit ditafsirkan begitu saja ?

Jawab:
Memang harus diakui bahwa ada hal-hal sulit dalam menafsirkan Alkitab. Namun, hal-hal sulit ini bukanlah untuk semua ayat-ayat di dalam Alkitab, namun sebagian, seperti yang dituliskan oleh Rasul Petrus dalam menanggapi tulisan-tulisan Rasul Paulus:
“Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.” (2Pet 3:16).
Untuk itulah, ayat-ayat yang sulit dan mempunyai implikasi doktrinal yang cukup kompleks (seperti: akhir zaman, pengangkatan, Kristus yang hadir secara nyata dalam Ekaristi, sakramen-sakramen, sorga dan neraka, isus-isu kristologi, Trinitas, dll) , haruslah diartikan sejalan dengan Magisterium Gereja dan dengan rendah hati kita juga melihat apa yang dikatakan oleh para Bapa Gereja. Namun, ayat-ayat yang menyangkut hakikat Kristus yang penuh kasih, adil, senantiasa memanggil pendosa, menyelamatkan, dll adalah sesuatu yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memang hal ini tidaklah mudah, namun Paus Benediktus XVI dalam Verbum Domini menekankan bahwa Kitab Suci bukanlah monopoli dari orang-orang yang ahli di bidang Kitab Suci. Paus menegaskan bahwa Kitab Suci harus dibaca dalam terang iman, sehingga umat Allah dapat menerapkan apa yang dituliskan dalam Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: katolisitas dot org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar